Lepongan News – Rantepao.
Perjalanan Pemerintahan Kaboro di Toraja Utara akan berakhir di pasca pilkada serentak 9 Desember 2020, dengan berakhirnya pemerintahan atas kinerja Kaboro. Pro kontra prestasi pembangunan tersebut, ada yang menilai minus ada yang menilai prestasi.
Praktisi hukum Pither Ponda Barani, Rabu, 18/11/2020 memberikan penilaian tersendiri atas masa pemerintahan Kaboro di Toraja Utara. Menurutnya sepanjang Pemerintahan Kalatiku Paembonan sebagai bupati dan Yosia Rinto Kadang sebagai wakil Bupati yang dikenal dengan julukan Kaboro berlangsung dengan baik.
Ada tiga hal yang menjadi barometer Pither Ponda atas kinerja Pemerintahan Kaboro.
1. Pertanggung jawaban atas pengelolaan keuangan, 2. Clier Govermen dan 3. Capaian Pembangunan.
Dalam pertanggungjawaban keuangan kaboro berhasil dengan secara terus menerus selama periode Kaboro memberikan hasil audit BPK dengan hasil WTP.
Hasil sebuah penilaian keuangan negara yang luar biasa, secara terus menerus selama periode kaboro.
Clier Goverman selama pemerintahan Kaboro tidak ada ASN di lingkup Pemda Toraja Utara yang kena masalah hukum khususnya tersandung masalah tipikor. Ini sebuah bukti kalau pemerintahan Kaboro itu Clier govermen. Apalagi program pembangunannya lebih banyak menyentuh masyarakat kecil dan kepentingan orang banyak.
Pither lebih jauh menjelaskan, sistem keuangan yang di kelola secara benar, didukung oleh pemerintahan yang clier govermant dan menjadikan pemerintahan Kaboro mencapai hasil kerja, yang melebih rencana pencapaian pembangunan yang direncanakan. Beranjak dari 3 barometer tersebut, Pither menilai capaian pemerintahan Kaboro dalam pembangunan sangat luar biasa, utamanya menghadirkan empat poros jalur Provensi yang dirasakan langsung oleh masyarakatnya, ungkap Pither Ponda saat ditemui di Panwaslu Tana Toraja, (hta*)
