Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Falsafah diartikan sebagai:
Falsafah n anggapan, gagasan, dan sikap batin yang paling dasar yang dimiliki oleh orang atau masyarakat; pandangan hidup
Lepongan News-Jadi jika diartikan secara umum, falsafah adalah anggapan, gagasan, dan sikap batin yang paling dasar yang dimiliki manusia. Falsafah ini kemudian difungsikan untuk menetapkan nilai, tujuan dan menentukan arah bagaimana manusia harus hidup secara baik dan melihat segala sesuatu secara multi dimensi.
Begitupun dalam kehidupan kita orang Toraja, kita pun memiliki falsafah atau prinsip yang akan kita pegang teguh, sehingga kemanapun kita pergi, dan dalam keadaan apapun, kita sejatinya menunjukkan bahwa kita adalah orang Toraja.
Nah, berikut kita akan bahas 12 falsafah hidup atau prinsip hidup orang Toraja yang walaupun kamu pergi jauh dan dalam keadaan apapun kamu tetaplah orang Toraja.
- Manarang umpiak bannang, pande umpa’tallu beluak.
Yang artinya: Pandai membela benang dan membagi tiga rambut. Dimaknai bahwa, sejatinya Orang Toraja, harus memiliki skill atau kemampuan untuk menyelesaikan masalah sesulit atau serumit apapun itu, serta dalam kondisi apapun.
- Manarang umpi’da pindan, umparede gori-gori.
Yang artinya: Pandai merekatkan piring batu, menjadikan guci yang pecah utuh kembali. Dimaknai bahwa, sejatimya orang Toraja, harus pandai memperbaiki yang rusak dan menyambung hubungan yang retak, harus bisa jadi problem solver dalam masyarakat.
- Manarang ussuka’bongi, unkararoi malillin.
Yang artinya: Pandai mengukur malam dan menalar gelap. Dimaknai bahwa Orang Toraja mengetahu seluk beluk pembicaraan, tidak asal bicara, harus teliti, punya integritas dan jujur.
- Manarang ussuka’ allo na bongi
Yang artinya: pandai mengukur lamanya siang dan malam. Dimaknai bahwa orang Toraja itu harus arif dan bijak, serta penuh pertimbangan.
- To untiro simpona manuk, ubananna kayo bulan
Yang artinya: Orang yang melihat ompongnya ayam dan ubannya bangau putih. Dimaknai bahwa orang toraja adalah orang yang luas pengertiannya, selalu berpikir logis, berpandangan jauh kedepan, dan punya prinsip
- Manarang umpoya kumman, ussangkala kutu manuk
Yang artinya: Pandai menjerat kuman, mengurung kutu ayam. Dimaknai bahwa orang Toraja adalah orang yang pintar dalam segala hal, cerdas, kreatif dan inovatif
- Manarang urreken bulan, urroto-roto bintoen
Yang artinya: Pandai menghitung bulan dan menebak bintang. Dimaknai bahwa, orang Toraja adalah orang yg luas wawasannya, tidak bermasa bodoh
- To maluangan ba’tengna, massindung karangan inayanna
Yang artinya: Orang yang luas hatinya, bercaruk pasir nuraninya. Dimaknai bahwa orang Toraja harus jalan nalarnya, dan harus berjiwa besar
- To umbakkao bukunna kayu buangin
Yang artinya: orang yang mampu membelah teras pohon eru. Dimaknai bahwa orang Toraja adalah orang yang arif mendamaikan yang berselisih paham, juga tegas, pekerja keras dan bekerja cerdas.
- Kayu kalandona tondok, lamba’ layukna pangleon
Yang artinya: Kayu tingginya kampong, beringin raksasanya negeri. Dimaknai bahwa orang Toraja harus bisa memimpin diri sendiri, harus jadi teladan, dan berani bertanggungjawab.
- Landong kila’na tondok, saungan baraninna pangleon
Yang artinya: Ayam jagonya kampong, ayam aduannya negeri. Dimaknai bahwa Orang Toraja adalah orang pemberani, pejuang yang tidak mudah menyerah.
- Gandang la’bi’na tondok, bombonganna pangleon
Yang artinya: Gendang mulia dalam negeri. Dimaknai bahwa orang Toraja adalah orang yang diandalkan dalalam bertutur kata, harus komunikatif dan berjiwa sosial.
Nah itu dia 12 Falsafah hidup orang Toraja, yang harus senantiasa kita pegang teguh, karena prinsip-prinsip inilah yang membuat kita sulit melupakan tanah leluhur kita bahkan sejauh dan selama apapun kita merantau.
(Disadur dari Baine Toraya, Ditulis oleh Eunike Pakiding, . Salah satu penulis terbaik masa kini yang dimiliki Toraja)
So if you truly Torajanese, have principle like your ancestor. salama’







Komentar