Lepongannews.com-Luwu Raya – Setelah vakum beberapa tahun, Karang Taruna Babana Kapepuangan Desa Kalotok, Kecamatan Sabbang Selatan, Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali hadir sebagai wadah pengembangan kreasi dan kreativitas pemuda serta usaha kecil menengah.
Dengan mengedepankan prinsip saling membantu demi kemajuan desa, pengurus Karang Taruna Babana Kapepuangan mengorganisir pemuda dalam menghadapi perkembangan zaman digital.
Sejak aktif kembali, Karang Taruna Desa Kalotok dengan nama Babana Kapepuangan mengelolah minuman verbal air bambu yang difermentasi, dengan bermodalkan keyakinan bahwa, kedepan minuman verbsl kesehatan ini akan laris terjual.
Harapannya, pemuda pemudi Desa Kalotok seperti tumbuhan atau tanaman bambu) yang harus kuat, serta berguna bagi masyarakat dan bersatu untuk satu tujuan demi kemajuan desa mereka.
Hal tersebut diungkapkan, Ketua Karang Taruna Babana Kapepuangan, Zulhijar di dampingi Majelis Pertimbangan Karang Taruna, Hidayati mengatakan pada media ini, Jumat 22 Juli 2023 bahwa, Karang Taruna Babana Kapepuangan Desa Kalotok dibentuk untuk membantu pemerintah desa menghadapi masalah kesejahteraan sosial, serta sebagai sarana untuk mengembangkan potensi generasi muda di lingkungannya.
Ia menambahkan, para pemuda di Karang Taruna Babana Kapepuangan wajib berpartisipasi dalam meningkatkan aktivitas upaya pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) generasi muda, melalui peningkatan keterampilan dan kemandirian serta harus mampu terlibat perannya dalam peningkatan kualitas pemerintahan desa dan bisa menghasilkan serta peningkatan ekonomi sosial.
Karang Taruna yang memiliki anggota aktif sebanyak 25 orang ini, meluncurkan lima bidang program
“Ada bidang agama, bidang humas, bidang olahraga, bidang pariwisata, lingkungan, serta bidang keamanan,” sebut Zulhijar.
Program kerja yang saat ini telah berlangsung yakni, pengelolahan dan pembuatan minuman verbal untuk kesehatan, penggalangan donasi, event keolahragaan, bakti sosial, malam takbir, pengelolaan pariwisata dan kegiatan lainnya yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat dan pemuda.
“Sudah beberapa program kerja yang kami kerjakan, namun kami akan selalu memberikan yang terbaik agar pemuda di Desa Kalotok ini dapat aktif dalam kegiatan yang positif,” tambahnya lagi.
Pria yang juga punya usaha dibidang penjualan dan fhoto copy di Desa Kalotok itu menuturkan, kembali aktifnya Karang Taruna Babana Kapepuangan Desa Kalotok ini sebagai tonggak kemajuan desa. Sebab, semenjak keaktifannya kembali sejak vakum pada beberapa tahun lalu, menjadikan aktivitas kepemudaan di Desa Kalotok kian aktif.
“Dulu saat sempat vakum, kegiatan di desa sepi tidak ada pemuda yang peduli karena tidak ada yang mengarahkannya.
Terbukti, semenjak aktif kembali, berbagai kegiatan kepemudaan bahkan kemasyarakatan, mulai kembali terus dilaksanakan di Desa Kalotok.
“Sekarang ini kami juga fokus pada usaha kecil menengah yakni, mengelolah minuman kesehatan atau verbal hasil fermentasi air bambu, dan sudah banyak yang laris dengan harga per botolnya Rp, 75.000,” ujar Zul yangbakrab disapa didampingi Hidayati.
Majelis Pertimbangan Karang Taruna Babana Kapepuangan Desa Kalotok, Hidayati menjelaskan bahwa, minuman herbal fermentasi air bambu buatan pemuda-pemudi Desa Kalotok terbukti dapat meningkatkan stamina tubuh, vitalitas dan menambah daya imun, apalagi dikondisi cuaca yang sering berubah seperti sekarang ini.
” Juga minuman alami tanpa kimia yang dapat menyembuhkan penyakit seperti, sesak nafas, jantung, kolesterol, asam urat, sroke, batuk, asma, kencing manis, darah tinggi, susah tidur, types dengan kandungan silika alami 70 persen dan kolagen pada air bambunjuga dapat mencegah penuaan dini dan kulitbkendur menjadikan kulit lebih bercahaya dan kencang,” jelas Hidayati.
Sementara itu, Kepala Desa Kalotok Jusman mengapresiasi pemuda pemudi yang tergabung dalam Karang Taruna untuk berusaha unit usaha ekonomi produktif (UUEP) dengan membantu pemasaran secara online dan langsung ke masyarakat.
Secara tidak langsung, Kades Kalotok Jusman juga mendukung apa yang dibuat dan diusahakan pemuda pemudi desa. (Megasari/Yus)
Komentar