oleh

Kades Terpedo Jaya Tanggapi Sikap Wakil Ketua II DPRD, Pukul Meja Saat RDP Pengunjukrasa

LUTRA, Lepongannews.com – Sebagaimana dinyatakan pengunjukrasa di ruang paripurna untuk menghadirkan Bupati Lutra Indah Putri Indriani di Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada Senin (10/7/2020).

Terkait hal itu, pengunjukrasa Mahasiswa yang mengatasnamakan Forum Masyarakat Banjir Bandang Lutra dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di gedung DPRD Lutra. Dan terlihat jelas Wakil Ketua II DPRD Lutra Karemuddin memukul meja sidang.

Menyikapi hal itu, Kepala Desa Terpedo Jaya Kecamatan Sabbang Selatan, Aris Mursalim, SE menyayangkan apa yang dilakukan wakil rakyat Kabupaten Luwu Utara dalam RDP tersebut. Hal ini menurut Kepala Desa itu, sebagai sikap emosional yang tak terkontrol dan sikap yang tidak terpuji.

“Sangat kita sayangkan tindakan anggota DPRD Lutra itu, memperlihatkan sikap emosional. Kalaupun ada hal yang tidak sesuai dengan hati mereka (DPRD), seharusnya mereka bisa menyampaikannya dengan lebih santun,” ungkap Aris Mursalim Kades Terpedo Jaya pada media ini, Rabu (12/8/2020).

Kita harusnya memperlihatkan dukungan pada masyarakat dan pemerintah dalam menerima aspirasi pengunjukrasa.

Tindakan yang dilakukan Wakil Ketua II DPRD Lutra dengan memukul meja dan marah-marah, kata Kades Terpedo Jaya itu, sangat tidak pantas dan tidak etis dipertontonkan.

“Harusnya DPRD sebagai wakil rakyat membantu memberikan solusi, aksi nyata, dan bukan malah marah-marah,” tutur Aris Mursalim.

Kepala Desa tiga periode itu juga menjelaskan, di tengah situasi saat ini pemerintah termasuk wakil-wakil rakyat harus fokus menjaga kondusifitas dalam masyarakat, dengan selalu membuka keran informasi publik seluas-luasnya karena masyarakat berhak tahu terhadap kondisi yang terjadi.

Sekadar saya tambahkan dan juga meminta kepatuhan dari warga Bumi Lamaranginang julukan Kabupaten Luwu Utara, untuk mendukung langkah-langkah yang diambil pemerintah guna penanganan dan percepatan pemulihan pasca banjir bandang lumpur serta mengatasi wabah Covid-19 tersebut.

“Selain berdoa, masyarakat juga harus punya kedisiplinan terhadap imbauan pemerintah,” tutup Aris Mursalim. (yus)

Komentar