LEPONGAN NEWS– Tana Toraja– Anas Labakara Sebagai Kepala Bandara Buntu Kuni’ mengatakan pada awak Media bahwa Tujuan utama Pembangunan Bandara Buntu Kuni’ Mengkendek Tana Toraja adalah untuk Melayani masyarakat dan bukan semata mencari keutungan tapi lebih focus pada pelayanan.
Anas menjelaskan bahwa, jika pendapatan bersih dari Bandara Rp.1 M pertahun itu berarti butuh waktu 300 tahun untuk pengembalian modal dari pembangunan Bandara yg mencapai Rp. 900 M.
Dalam kaitan itu Anas mengimbau kepada masyarakat untuk mendukung sepenunya pekerjaan lanjutan dari Bandara ini berupa pemotongan 5 buah Gunung untuk kelancaran Penerbangan take off maupun leanding.
“Bandara ini dikerjakan sejak tahun 2011 atau 10 tahun lalu tetapi hingga kini terus bergejolak seraya memberikan contoh bahwa Penbangunan Bandara internasional Yogja menelan Anggaran Rp. 7 Triliun Rupiah namun tidak terjadi polemik seperti yg terjadi Toraja,” kata anas saat menggelar jumpa pers dengan para jurnalis Tana Toraja dan Toraja Utara kamis 24 juni 2021. Di Ruang administrasi Bandara.
Inikan tujuannya untuk mendekatkan Pelayanan Kepada Masyarakat namun terkesan masyarakat Toraja tidak mendukung sepenuhnya dan terjadi pro dan kontra bahkan menjadi polemik yg berkepanjangan.
“Masyarakat Toraja, lanjut Anas harus bersyukur kepada Pemerintahan Presiden Jokowi yg sangat peduli dengan Toraja dan menghadirkan Bandata ini dengan anggaran yang sangat fantastis yakni mencapai Rp.900 M,”ujarnya
Hingga tahun 2020 bandara ini telah menelan anggaran aebesar Rp. 800 M dan ditahun 2021 ini pementah kembali mengucurkan anggaran untuk pemotongan 5 buah gunung dengan anggaran Rp. 100 M.
Menjawab pertanyaan apakah pemerintah akan mengucurkan dana lagi untuk biaya pembebasan lahan? Pertanyaan ini dijawab secara tegas oleh Kaban bahwa penerintah tidak akan mengucurkan dana lagu untuk pembebasan lahan. Pungkasnya (*)
Komentar