oleh

Bupati Toraja Utara Perintahkan ASN Tiap Kamis Pakai Baju Pa’Tannun untuk Kearifan Lokal, Ombas Juga Siapkan Anggaran Rp.300 Juta pertahun: Program Lembang/Lurah Adat

LEPONGAN NEWS, Toraja Utara – Guna mengangkat kembali kearifan lokal di Bumi Pongtiku julukan Kabupaten Toraja Utara (Torut) Sulawesi Selatan (Sulsel), Bupati Toraja Utara Yohanis Bassang (Ombas) tegaskan untuk berpakaian adat Toraja Pa’tannun (tenun) yang baik dan benar setiap hari Kamis.

Hal tersebut disampaikan saat pimpin apel pagi dengan busana adat Toraja di halaman kantor Bupati, Kamis 3 Juni 2021.

Bupati Yohanis Bassang yang akrab dipanggil Ombas menegaskan, dalam penggunaan pakaian adat Toraja yang benar terhadap pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Torut. Pihaknya instruksikan penggunaan busana adat Toraja yang digunakan harus yang sederhana dan sopan sesuai dengan aturan berpakaian adat Toraja yang benar setiap hari Kamis untuk mengangkat penghasilan pekerja kain tenun asli Toraja.

“Selain pemakaian busana adat asli Toraja, bahasa Toraja juga wajib digunakan dalam komunikasi antar pegawai, sehingga budaya adat Toraja lebih kental terasa di seluruh instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Toraja Utara (Torut),” terang Bupati Ombas.

Bupati Toraja Utara juga akan menyiapkan anggaran Rp,300 Juta per tahun untuk Desa(Lembang) atau Kelurahan yang melaksanakan program Lembang (Desa) Adat atau Kelurahan Adat.

“Untuk kembali mengangkat budaya dan adat asli Toraja dimana setiap Lembang atau Kelurahan wajib melaksanakan 6 syarat dan itupun akan ada tim pemantau di setiap Lembang atau Kelyrahan yang melaksanakan dan mengembalikan budaya san adat asli Toraja,” tuturnya.

Keenam syarat yang dimaksud Bupati Toraja Utara yakni, kalau mau makan di acara rambu tuka’ dan rambu solo’ harus memakai daun pisang, nasi ditaruh dalam baki yang terbuat dari tanaman tuyu (yg terbuat dari tikar Toraja), minum tuak dari suke (bambu), ballom yang dibawah ke pesta harus dikasih masuk di bambu besar bukan Jerigen, babi harus di pikul(dibulle masuk pintu/ ba’ba acara adat, perempuan (tobebe) ma’sarong masuk rombongan.

“Yah kami siapkan anggaran pertahun bagi Lembang/Kelurahan yang melaksanakannya sebanyak Rp.300 Juta pertahun,” sebut Ombas panggilan akrab Bupati Toraja Utara.

Dan untuk Dinas Pariwisata mengangkat kembali tarian pagellu’ asli Toraja dengan cara mendirikan sanggar tari disetiap Kecamatan, untuk anak-anak perempuan Toraja meneruskan tarian pagellu’ asli Toraya dan juga dipertandingkan antar Kecamatan.

” Tujuan dari semua itu, sebagai upaya melestarikan kain tenun asli Toraya, adat budaya serta menggeliatkan dan memajukan Usaha Kecil Menengah (UKM) daerah setempat. Pakaian tradisionil Toraja memiliki filisofi yang memeganf erat jati diri yang sarat dengan nilai etika, moral dan spritual,” tandasnya.(megasari/yus)

Komentar