oleh

Dinas Sosial TKSK Koordinator PKH, Dampingi Penerima BST Kemensos RI di Kantor Pos Tahap I

 

LUTRA, Lepongannews.com – Bantuan Sosial Tunai (BST) tahap pertama yang ada panggilannya warga dan belum mengambil mulai dari Pagi sampai malam pukul 21.00 Wita Kantor Pos masih memberikan kesempatan pada wsrga untuk datang di Kantor Pos Sabbang Baebunta Kabupaten Luwu Utara (Lutra) Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (8/6/2020).

“Hal itu dituturkan Koordinator PKH Jalisman didampingi Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK) Sabbang Mashuddin bersama Dinas Sosial Lutra pada wartawan media ini, bahwa yang belum menerima Bantuan Sosial Tunai (BST) Kemensos RI, mulai dari Pagi sampai malam ini kalau tidak datang mengambil BST akan hangus sampai pukul 21.00 Wita, sehingga kami dampingi mereka yang menerima BST,” ucap mereka bertiga di Kantor Pos.

Berhubung untuk BST Kemensos RI tahap kedua akan segera pula cair. Pasalnya, Dana BST tahap ke dua sudah di transfer pada kantor PT Pos Indonesia (Persero), masing-masing wilayah di Kabupaten.

Sekadar diketahui, ada dua mitra penyalur BST Kemensos RI selama tiga bulan yakni PT Pos Indonesia mengcover sekitar 8,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dan sisanya adalah disalurkan oleh Himpunan Bank Negara (Himbara). Dan total target penerima adalah 9 juta KPM di seluruh Indonesia.

Pada program BST ini setiap KPM akan mendapat Rp 600.000 per bulannya. Penerima BST ini di luar data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) yang dikelola Kemensos, atau sasarannya warga miskin yang belum mendapatkan bantuan baik dari Desil 2, Desil 3, Desil 4, dan non Desil.

“Bantuan Sosial Tunai ini program baru selama virus corona melanda Indonesia, atau di luar dari bantuan sosial (bansos) seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, Bansos Sembako, hingga Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa,” terang Jalisman Koordinator PKH Kabupaten Luwu Utara.

“Yang paling rumit itu kan awal karena angka sekian lokasinya di mana dan siapa yang menerima, setelah itu kan top up, kedua sudah tahu masyarakatnya siapa,” jelasnya.

“Itu berdasarkan pengalaman pertama teman-teman Kantor Pos sudah tahu, kalau skenarionya sekian akan diatur, akan di split, jadi ada strategi layanan mendekatkan layanan salur BST Kemensos di tingkat desa,” tambah Jalisman.

Sementara pula Kabag Fakir Miskin Dinas Sosial Lutra, Nuranifah menegaskan, program BST Kemensos RI juga membuat masyarakat tenang apalagi yang menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) saat pandemi Corona, namun tidak masuk program perlindungan sosial yang sudah ada selama ini.

“Iya akhirnya masyarakat menjadi tenang, karena semula kan takut terlambat kalau tidak dicairkan, hilang, tapi mereka tenang bahwa pemerintah komitmen,” tukas Nuranifah. (yus)

Komentar