LEPONGAN NEWS, MAKASSAR – PT Bank Sulselbar berkomitmen untuk mendukung upaya mewujudkan Good Corporate Governance menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dal meningkatkan efektif dalam pengelolaan Whistle Blowing System (WBS).
Berkaitan dengan hal tersebut, seluruh unsur di Bank Sulselbar, mengikuti pelaksanaan FGD di Makassar, Senin 14 Juni 2021.
“Amri Mauraga, Direktur Utama Bank Sulselbar melalui Pimpinan Cabang Bank Sulselbar Masamba Luwu Utara Faisal Sukma via whatsapp pada wartawan media ini (14/6) malam mengatakan bahwa, FGD WBS ini merupakan serangkaian prosedur yang digelar untuk menerima dan menangani informasi dugaan tindak pidana tertentu yang telah terjadi atau terjadi yang melibatkan pegawai dan orang lain yang dilakukan dalam organisasi atau lingkungan tempat kerja,” terang Direktur Utama Bank Sulselbar.
Tujuannya, katanya, agar aktifitas bisnis yang dijalankan di BPD Sulselbar menerapkan konsep Good Corporate Governance (GCG), sehingga bebas dari tindakan yang mengarah ke tindakan korupsi.
“Dalam hal WBS ini, kita butuh persamaan persepsi dengan KPK. Bagaimana ukuran suatu tindakan itu bisa disebut gratifikasi, harus diketahui dan disepakati bersama,” ujarnya lagi, seraya menambahkan hal tersebut merupakan sistem antifraud yang diterapkan oleh perbankan.
Jadi WBS itu memang diperbankan wajib. Kita sejak penerapan antifraud beberapa tahun lalu memang sistem kita sudah mapan.” Jadi sudah kita lakukan sedemikian rupa, termasuk perlindungan kepada pelapor. Itu memang harus diatur kerahasiaan informasinya,’ jelas Amri Mauraga.
Lanjutnya, komitmen tersebut diyakini bisa meningkatkan kualitas tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG) dan menguatkan upaya pengendalian gratifikasi yang telah diterapkan di lingkungan Bank Sulselbar.
“Pengelolaan perusahaan yang baik akan mendorong citra baik Bank Sulselbar di mata mitra dan nasabah,” sebutnya.
Untuk meningkatkan pengelolaan WBS, Direktur Utama Bank Sulselbar menyebut pihak kami menggandeng KPK supaya informasi atau pelaporan dapat terintegrasi langsung ke KPK.
Hal tersebut diyakni bisa meningkatkan kualitas darinsistem WBS, utamanya dalam menindaklanjuti informasi yang masuk. Amri Mauraga optimis, tahun ini sistem yang dimiliki oleh Bank Sulselbar sudah bisa diintegrasikan dengan KPK. Karena dalam waktu dekat, akan ada penandatanganan kerjasama (MoU) antara Bank Sulselbar denfan KPK untuk mempertegas komitmen bersama.
“Targetnya dalam tahun ini dirampungkan,” sebut Amri.
Sekadar diketahui, hadir dalam pelaksanaan FGD direksi Bank Sulselbar, diantaranya Direktur Utama, direktur Operasional dan IT Irmayanti, direktur Pemasaran dan Syariah Rosinala Arifin. Hadir pula independen Bank Sulselbar Prof Marsuki dan A Nasution.
Lanjut, ” Direktur Utama PT Bank Sulselbar, berbisnis tidak semata-mata menghasilkan keuntungan financial, tapi yang paling utama adalah mengutamakan keamanan dan kenyamanan kepada masyarakatnya,” tukasnya.(yus)
Komentar