LEPONGANNEWS, LUWU UTARA – Perayaan Paskah tahun 2022 ini amat unik. Dikatakan unik karena kita merayakannya ketika dunia dan negara kita sedang dilanda corona virus. Kita semua takut, panik, cemas karena wabah corona ini mengancam jiwa kita setiap saat. Kita dihantui oleh berbagai berita, baik melalui medsos, radio,
televisi maupun koran-koran, media online berskala nasional dan internasional.
Karena begitu banyaknya berita yang kita baca sampai kita bingung sendiri, mengenai keakuratan dari informasi
-informasi tersebut. Karena ada berita yang berlawanan satu sama lain. Masing-masing pakar menyajikan menurut kompetensi dan keahlian mereka. Berbarengan dengan itu muncul juga berita-berita hoaks yang semakin membuat kita tambah bingung dan kesulitan untuk mencerna, memilah dan memilih berita akurat dan asli yang membantu kita untuk menyiasati dahsyatnya pengaruh wabah corona ini.
Akan tetapi di tengah beragamnya informasi yang kita terima kita diteguhkan oleh instruksi yang jelas dan lugas dari pemerintahan Jokowi, agar kita menjaga jarak sosial atau social distancing dan tinggal di rumah serta menjauhi kerumunan massa dan hendaknya menggunakan masker ketika harus keluar rumah untuk urusan-urusan yang penting. Disamping itu, pemerintahan Jokowi telah menggelontorkan dana sebersar 405 triliun rupiah untuk mengatasi corona itu.
Presiden Jokowi beserta jajarannya punya komitmen yang kuat untuk mengatasi wabah corona yang sedang melanda rakyatnya. Kepadamu bapak presiden Jokowi kami sampaikan hormat serta apresiasi dan mendukungmu dan jajaranmu dengan doa-doa kami.
Nah, debagai pengikut Kristus/Yesus/Nabi Isa Almasih, kita diminta untuk memaknai wabah corona ini dalam Iman akan Allah, itu kita bisa temukan dari pengalaman hidup umat Israel. Ketika mereka hidup sebagai budak di Mesir Allah datang menolong mereka dengan perantaraan Musa. Ketika mereka akan keluar dari Mesir Allah membuat tulah yang mengindikasikan campur tangan-Nya atas umat pilihan-Nya. Ketika rumah-rumah orang Israel ditandai dengan darah pada jenang-jenang pintu rumah, Allah melewatinya. Hanya anak-anak sulung orang Mesirlah yang Allah bantai demi memuluskan kepulangan bangsa Israel ke tanahterjanji.
Persis pada titik inilah makna Paskah yang awal kita terima. Paska berarti: Tuhan lewat, Tuhan datang mengunjungi/melawat umat-Nya, Tuhan membebaskan umat Israel dari sepuluh tulah yang terjadi. Campur tangan Allah atas umat Israel tidak hanya berhenti di situ. Ketika tentara Mesir mengejar umat Israel, Allah menyelamatkan mereka dan membunuh tentara Mesir melalui laut merah. Masih banyak contoh lain yang dikisahkan dalam Perjanjian Lama yang memperlihatkan campur tangan Allah dalam setiap peristiwa sulit atau tragis yang dialami umat Israel.
Ketika kita semua dihantui oleh pandemi virus corona ini, barangkali kita mempertanyakan identitas/jati diri Allah. Kalau Allah itu mahabaik mengapa Ia membiarkan pandemi virus corona ini terjadi? Kita bertanya seakan-akan virus corona ini diberikan oleh Allah. Wabah ini bukan pemberilan Allah. Allah tidak membiarkan umat-Nya binasa. Virus corona ini muncul karena ulah atau tindakan manusia. Allah tidak menciptakan penyakit. Manusialah yang menyebabkan munculnya penyakit.
Karena itu, amatlah positif ketika mengalami pandemi virus corona ini kita berefleksi tentang bagaimana saya bersikap/bertindak terhadap sesama dan alam ini.(yustus)
Komentar