Lepongan News, Rantepao.– Lokakarya Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Toraja Utara resmi berakhir Sabtu (21/6/2025).
Kegiatan yang berlangsung tiga hari dari 19 – 21 Juni 2025 ini ditutup dengan berbagai sesi bermakna yang menekankan pentingnya pelestarian budaya lokal di era digital.
Dihari terakhir pelaksanaan, para peserta mengikuti dua materi utama.
Materi pertama mengangkat topik Pelestarian Budaya Lokal, yang disampaikan oleh penggiat literasi sekaligus pelaku budaya, Aloysius Lande.
Dalam penyampaiannya, Aloysius menekankan urgensi menjaga nilai-nilai budaya sebagai identitas daerah yang tak boleh hilang dalam pusaran arus modernisasi.
Sementara itu, materi kedua bertema pemanfaatan teknologi, dibawakan oleh Ir. Jeanot Nahasan Nida.
Jeanot menguraikan bagaimana teknologi, terutama media digital, dapat menjadi sarana strategis untuk mendokumentasikan, mengarsipkan, dan menyebarluaskan warisan budaya kepada generasi muda dan masyarakat luas.
Peserta juga diajak mempraktekan penggunaan tools produktivitas Google Workspace yang dapat digunakan untuk bekerja secara kolaborasi.
Selain sesi materi, peserta juga mengikuti diskusi budaya, serta menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) sebagai bagian dari implementasi nyata hasil lokakarya.
Kepala DPK Toraja Utara, Obednego Toding Padang, menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah mengikuti kegiatan secara aktif selama tiga hari penuh.
Obednego berharap lokakarya ini tidak hanya menjadi kegiatan seremonial, tetapi benar-benar membawa dampak jangka panjang dan manfaat positif dalam penguatan literasi digital berbasis budaya lokal di Toraja Utara.
“Semoga ilmu yang diperoleh selama lokakarya ini bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam upaya pelestarian budaya dan pengembangan literasi masyarakat,” ujarnya.
Dengan berakhirnya kegiatan ini, DPK Toraja Utara berharap tumbuhnya lebih banyak agen literasi digital yang mampu menjawab tantangan zaman tanpa kehilangan akar budaya yang menjadi jati diri masyarakat Toraja.(hta).
Komentar