oleh

Pendidikan Latihan, Inovasi Pembuatan Pakan Ternak Fermentasi Diteritori Tete Uri CUSS

-News-13 views

Lepongannews.com – Luwu Raya – Pakan fermentasi telah menjadi salah satu alternatif yang populer untuk memberikan nutrisi tambahan pada ternak babi. Salah satu jenis pakan fermentasi yang dapat dibuat di Desa Tete Uri adalah pakan fermentasi menggunakan bahan baku batang pisang, daun kelor, daun pepaya, jagung, kedele giling halus, dedak, pisang bonnyo’, daun pisang, ampas tahu, umbi umbian, ikan-ikan bonnyo’, ampas kelapa dan apapun sisa2 di meja habis makan, ditambah konsentrat babi serta Pixmix atau Mineral 10.

Hal tersebut disampaikan pemateri Bunga dari TP Saluampak CU Sauan Sibarrung bahwa, diklat pembuatan pakan fermentasi dilatarbelakangi adanya keinginan untuk mengurangi ketergantungan terhadap pakan pabrikan dan keinginan untuk menyediakan pakan alami yang bergizi.

Pembuatan pakan fermentasi berlangsung di teritori Tete Uri, Bertha Jama, pada Senin 23 September 2024 dan anggota CUSS hadir 27 orang.
Diklat tersebut dihadiri pula staf diklat Hans dan Anthon.

” Pemateri diklat fermentasi pakan ternak babi dan unggas muncul untuk menjawab beberapa hal, pertama ialah mengurangi ketergantungan pakan yang selama ini dibeli dengan harga yang cukup mahal. Selain itu pemanfaatan sumber bahan lokal yang dapat dipergunakan sebagai pakan ternak.,” sebutnya.

Pakan fermentasi yang dibuat bersama peserta, terlebih dahulu mengidentifikasi jenis sumber bahan lokal yang ada, serta kondisi ternak baik ternak pada fase pertumbuhan dan fase pembibitan, dimana ada beberapa bahan yang perlu dihindari ketika babi pada fase pembibitan.

Untuk fase penggemukan bahan lokal tadi kemudian di formulakan dengan tambahan konsentrat dan pixmix,mineral 10, tambahan EM-4 Peternakan dan Gula Merah, Yakult untuk mencukupi kandungan gizi dan proses fermentasi bahan.

Dalam diskusi pasca pembuatan pakan fermentasi, peserta mencoba menghitung efisiensi biaya pakan fermentasi dan pakan campuran pabrikan yang sebelumnya dipergunakan, dalam pembuatan pakan campuran pabrikan dimana dominasi bahan pabrikan berupa konsentrat lebih tinggi menghabiskan dana besar, sedangkan dengan pakan fermentasi hanyaa sedikit biaya digunakan dan efisiensi waktu.

Sekadar diketahui bahwa,” masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pengelolaan ternak yang baik dan pemanfaatan limbah,” tambahnya.

Manfaat Pakan Fermentasi

Pada diklat tersebut, Y Bunga menjelaskan mengenai manfaat dari pembuatan pakan ternak fermentasi. ”Pakan ternak dengan bakteri buatan sendiri itu lebih sehat untuk babi, karena kita memunculkan bakteri di makanan babi sehingga makanan lebih terurai yang kemudian dimakan oleh babi, otomatis makanan itu masuk ke perut babi dan dalam perut babi dan bakteri itu masih melakukan fungsinya sehingga lebih gampang dan memberikan manfaat bagi perkembangan babi. Dan kotoran babi juga tidak bau setelah rutin diberikan pakan yang difermentasi,” terangnya.

Bunga juga menambahkan kepada peserta mengenai cara pemberian pakan babi yang biasa dilakukan selama ini yakni 1 ekor babi 1 ember itu harus diubah dan hanya diberikan makanan satu hari satu kali untuk efisiensi waktu dan tenaga. Sistem pemberian pakan menggunakan perbandingan banyak atau sedikitnya pakan yang diberikan serta pemberian pakan yang bernutrisi dan sehat itu akan sama hasilnya.

TP Saluampak CUSS berharap, dengan adanya pelatihan ini anggota CUSS dapat menambah wawasan dalam pemberian pakan ternak dan menjadi salah satu solusi bagi anggota untuk menghemat biaya produksi dalam hal usaha ternak babi sehingga dapat meningkatkan perekonomian keluarga.

** Megasari/Yustus

Komentar