LEPONGANNEWS, LUWU UTARA – Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara menggelar rapat membahas kesiapan inovasi Luwu Utara untuk lomba KIPP Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dengan berdasar jadwal, batas akhir pengusulan inovasi melalyi aplikasi Jaringan Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) pada 2 Februari 2022.
Hal tersebut disampaikan Sekda Luwu Utara (Lutra), Armiady di Warkop Indah, Kamis 6 Januari 2022 kemarin, hanya itu, Armiady berharap Tim Pelaksana Warkop Indah yang ditugaskan untuk membedah proposal untuk segera Coaching proposal.
Sekda Luwu Utara mengatakan, inovasi pelayanan publik di Bumi Lamaranginang julukan Luwu Utara menjadi keharusan bagi Perangkat Daerah. Lagi pula inovasi ini lebih untuk menjawab masalah- masalah pelayanan publik.
“Yang paling utama adalah dengan adanya inovasi pelayanan publik di masing-masing perangkat daerah akan mempermudah dan mempercepat pelayanan kepada masyarakat,” sebutnya.
Segera dampingi inovator kita, buat jadwal oleh karena kita ingin semua proposal dibuat semaksimal mungkin,” termasuk tampilan dalam bentuknya dan kalau memungkinkan, buat simulasi saat tampil di KIPP Provinsi sudah bisa beradaptasi dengan baik,” tambahnya.
Untuk kita ketahui bahwa, semua program dimungkinkan dilakukan perubahan- perubahan pada judul dan isinya.
Inovasi Lutra yang diusulkan mengikuti KIPP tingkat Provinsi Sulawesi Selatan yakni, Kejar Stunting dari Dinas Kesehatan Inovator Nisma, Kelas Buby dari Dinas Kesehatan inovator Juniar, Si Dora Eman dari Dinas Kesehatan inovator Andi Bahtiar.
Si Mira Bersantai dari Dinas PMPTSP inovator Ahmad Jani, Pojok Bisa dari Dinas Pertanian inovator Made Sudana, Go Pasar Indah dari Dinas P2KUKM inovator Rahma, Kawasan Perdesaan Terintegrasi dari Dinas PMD inovator Alimuddin.
Dan Japri Ka Boss dari Dinas Pendidikan inovator Supiyan, Si Modis Lutra dari Dinas Kominfo inovator Nirwan, serta Pugalu SIP dari Bappelitbangda inovator Ovan.
Armiady menilai, dengan inovasi tersebut, pelayanan akan lebih efektif dan efisien sehingga bisa membawa perubahan baru bagi masyarakat Bumi Lamaranginang.
“Urgensi pelayanan publik itu yakni, menciptakan pelayanan yang prima,” tandasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Bagian Organisasi Muhammad Hadi mengatakan bahwa, coaching penyusunan proposal wajib dilakukan, karena proposal menjadi pintu masuk untuk terus mengikuti tahapan KIPP sebelum dilakukannya pengumuman pemenang.
“Dalam rapat tersebut, perlu kita sepakati jadwal coaching, karena penyusunan proposal ini penting untuk memastikan proposal kita sudah sesuai standar yang dipersyaratkan,” jelas Hadi.
Menurut Kabag Organisasi, nantinya ada dua coaching, yang satu dilakukan di kabupaten dan yang satunya lagi di provinsi.
“Muhammad Hadi meminta 10 inovator untuk untuk mempersilahkan proposalnya unruk dibedah bersama. Hari Senin tanggal 10 Januari 2022 kita undang 10 inovator dan disitu kita bahas kesiapan membedah proposalnya satu per satu sebelum kita Submit ke Aplikasi JIPP, ” tukasnya.(yustus)
Komentar