oleh

Kepala PKM : Pemantauan Tumbuh Kembang Anak di Posyandu, Bantu Tanggulangi Stunting

-News-4 views

LEPONGANNEWS, COM-uwu Raya – Perhatian pemerintah terhadap penanggulangan Balita Gagal Tumbuh (Stunting) tetap menjadi prioritas.

Beberapa kecamatan dalam wilayah Kabupaten Luwu Utara menjadi lokus kegiatan Konvergensi Penanggulangan Stunting dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.

Kecamatan Baebunta, tetap melakukan upaya penanggulangan masalah gizi balita tersebut.

Hal tersebut disampaikan Kepala Puskesmas (PKM) Baebunta Jamaluddin, S.Kep pada media ini via whatsapp, Senin 11 September 2023, mengungkapkan bahwa, kasus stunting di wilayah kerjanya saat ini mencapai tinggi.

” Angka stunting itu ingin kita upayakan agar turun, setidaknya di bawah 14 % di tahun 2024, sesuai target Pemerintah Pusat,” sebutnya.

Upaya pencegahan dan penanggulangan stunting, lanjut Jamaluddin, terus dilaksanakan dengan pelibatan pemerintah desa.
” Kita patut mengapresiasi Pemerintah Desa yang telah mengalokasikan anggaran desanya untuk pengadaan Makanan Tambahan (PMT) di posyandu, serta pengadaan sarana dan prasarana posyandu. Itu sangat membantu dalam program penanggulangan stunting,” tutur mantan Kapus Sabbang ini.

Terkait pemantauan dan pelacakan kasus balita kerdil ini, ia menyebut pihak puskesmas bersama bidan desa, dibantu oleh kader posyandu terus melakukan pengukuran panjang badan dan tinggi badan balita di posyandu, di samping pengukuran berat badan dan lingkar kepala balita di setiap pelayanan posyandu.

” Pemantauan tumbuh kembang balita ini sangat urgen untuk dilakukan, untuk menemukan secara dini balita stunting.” terangnya.

Untuk itulah pihaknya sangat mengharapkan keaktifan orang tua balita untuk membawa anaknya setiap bulan ke posyandu.
” Pemantauan tumbuh kembang balita di posyandu, sangat membantu dalam upaya penanggulangan stunting. Kami berharap angka kunjungan ke posyandu dapat lebih meningkat lagi,” Jamaluddin memberi motivasi dan harapnya.

Upaya peningkatan kunjungan ke posyandu, menurut mantan Kapus Sabbang ini, memerlukan keterlibatan Pemerintah Desa dan Tim Penggerak PKK Desa dalam memotivasi dan mengedukasi warganya.

” Posyandu tentu jadi lebih bergairah kalau Kepala Desa dan ibu-ibu PKK turut hadir memantau pelaksanaan posyandu, memonitor kinerja kader yang dibiayai oleh dana desa itu, serta mengidentifikasi apa kebutuhan posyandu selanjutnya.” kunci Jamaluddin. (Mega/Yus)

Komentar