oleh

Warga Lamasi Menjerit: Jalan 5 Kilometer di Lamasi Rusak Parah Jangan Hanya Janji Politik

-News-21 views

Lepongannews.com, LUWU RAYA  – Keluhan warga kembali menggema dari Kecamatan Lamasi dan Lamasi Timur, Kabupaten Luwu.

Sudah lebih dari lima tahun, akses jalan poros penghubung dua kecamatan itu mengalami kerusakan parah tanpa ada kepastian perbaikan dari pemerintah daerah.

Kondisi inilah yang membuat warga mulai mempertanyakan komitmen Pemda Luwu dalam menangani infrastruktur dasar yang selama ini menjadi kebutuhan vital masyarakat.

Keluhan tersebut disampaikan oleh Matius Misi, warga Desa Padang Kalua, yang menegaskan bahwa kerusakan terparah berada di wilayah Padang Kalua hingga Desa Wiwitan.

Dua desa itu kini menjadi titik paling memprihatinkan karena jalan berlubang sudah merataang kurang lebih lima kilometer.

Menurutnya, setiap musim hujan, jalan berubah menjadi kubangan lumpur sehingga kendaraan sering terjebak dan warga harus berhati-hati saat melintas.

Sementara pada musim kemarau, situasi berubah menjadi lautan debu yang menutupi pemukiman dan mengganggu aktivitas warga.

“Sudah lima tahun lebih kami menunggu sentuhan pemerintah, tapi tidak ada perubahan. Jalan ini seperti dibiarkan rusak begitu saja,” ungkap Matius dengan nada kecewa kepada Berita Kota Online, Selasa (25/11/2025).

Kekecewaan warga kemudian diwujudkan dalam aksi gotong royong, di mana mereka secara swadaya menambal jalan menggunakan semen.

Namun upaya itu tidak bertahan lama. Kerusakan justru semakin melebar karena kondisi tanah dasar jalan tidak stabil dan sering tergenang air.

Hal ini memperlihatkan bahwa masalah tersebut hanya dapat diselesaikan dengan penanganan serius dan anggaran resmi dari pemerintah.

Sementara itu, Bagio’, warga lainnya, mengungkapkan bahwa kerusakan jalan telah memakan banyak korban, terutama pengendara motor.

Lubang-lubang dalam di sepanjang jalan membuat kendaraan rentan terjatuh, bahkan beberapa motor mengalami kerusakan serius.

“Ini bukan sekadar soal lumpur atau debu. Sudah banyak yang jatuh. Ada motor yang sasisnya patah karena terperosok ke lubang yang dalam,” kata Bagio’ saat ditemui di lokasi.

Warga mengaku heran mengapa jalan penghubung yang menjadi jalur utama masyarakat Lamasi tidak mendapatkan perhatian sebagaimana mestinya.

Beberapa warga bahkan menyebut pemerintah hanya datang saat momentum pemilu, sementara keluhan masyarakat soal infrastruktur jarang ditindaklanjuti setelah itu.

Dengan situasi yang makin memburuk, warga berharap Pemkab Luwu tidak tutup mata dan segera turun melakukan survei lapangan serta mengalokasikan anggaran perbaikan jalan.

Menurut warga, jalan rusak bukan hanya menghambat aktivitas ekonomi, tetapi juga berpotensi membahayakan nyawa pengguna jalan, terutama pada malam hari ketika kondisi jalan sulit terlihat.

Harapan mereka sederhana: jalan yang layak, aman, dan bisa digunakan sebagai akses utama tanpa rasa waswas.

Warga Lamasi kini menunggu langkah nyata, bukan lagi janji yang menumpuk tanpa realisasi.

***Megasari/Yustus

Komentar